Musim panas adalah musimnya festival besar-besaran di Jepang. Didukung dengan cuaca cerah dan libur panjang, musim ini menjadi musim yang paling ‘hidup’. Tank top dan celana super pendek pun menjadi favorit, maklum panas. Malam hari yukata (kimono musim panas) lengkap dengan uchiwa (kipas) dan geta (sandal kayu) adalah busana yang tepat untuk pergi ke festival (natsu matsuri) di Kuil.
Festival ini diramaikan dengan pedagang-pedagang yang berderet di sepanjang jalan yang diterangi ratusan chuochin (lampion).
Hanabi taikai adalah pamandangan yang khas ketika malam hari di musim panas. Tiap tahjun, antara bulan Juli dan Agustus, festival hanabi diselenggarakan di tiap-tiap daerah di seluruh Jepang.
Untuk wilayah
Dalam hanabi taikai, sekitar 10.000 sampai 30.000 kembang api diluncurkan untuk pertunjukan yang hanya berdurasi 60-90 menit saja. Danau, sungai dan beberapa resort adalah tempat yang dipilih untuk penyelenggaraan pertunjukan ini. Meskipun pertunjukkan dilakukan pada malam hari, tapi ratusan pengunjung sudah memadati lokasi pertunjukkan sejak siang hari. Bahkan ada yang rela nongkrong sejak semalam untuk ‘mencarter’ tempat-tempat yang dianggap strategis. Siapa cepat dia dapat.^_^;
Untuk menonton hanabi taikai tidak dipungut biaya alias gratis. Kadang-kadang, di tempat-tempat tertentu ada area yang sudah dibatasi dengan tali dan kita harus membeli tiket untuk menempati area tersebut. Bukan hal yang aneh apabila orang-orang memesan tempat di hotel dan restoran yang menawarkan pemandangan yang bagus, satu tahun sebelum pertunjukan hanabi. Banyak juga yang menyewa yacht demi menonton pertunjukan spektakuler yang diadakan tahunan ini.
Kata ‘hanabi’-kembang api- beerasal dari kanji ‘hana’ yang artinya ‘bunga’ dan ‘hi’ yang berarti ‘api’. Kembang api, yang pertama kali ditemukan di Cina ketika zaman Dinasti Tang (618-907), masuk ke Eropa melalui jalur sutera (
Hanabi taikai yang pertama diselenggarakan pada tahun 1733. Pada tahun sebelumnya, seluruh Jepang menderita kelaparan hebat yang mengakibatkan sekitar 900.000 orang meninggal. Pada saat itu juga, banyak orang yang meninggal di
Hingga saat ini pada saat festival berlangsung, para penonton di Jepang sering terdengar meneriakkan “Tamaya!” atau “Kagiya!” yang menunjuk pada dua nama produsen hanabiRyogoku Hanabi Taikai menjadi pertunjukan kembang api yang terbesar se-Jepang saat itu. terbesar selama zaman Edo dan telah berhasil mengantarkan
Saat festival pertama tahun 1733, keluarga Tamaya-Kagiya meluncurkan 20 kembang api yang sensasional. Pada tahun 1810, klan Kagiya melepaskan diri darikeluarga Tamaya tang akhirnya melahirkan ‘peperangan’ tahunan untuk memperebutkan supremasi hanabi. ‘Peperangan ini menjadi even faforit bagi masyarakat
Sekitar tahun 1879, pengenalan bahan kimia baru pembuat hanabi mulai memasuki Jepang. Hal ini sangat memungkinkan para produsen untuk mengembangkan hanabi dengan warna baru seperti merah, biru dan hijau. Dari zaman Taisho (1912-1926) hingga zaman Showa (1926-1989), banyak produsen hanabi yang muncul di seluruh Jepang. Mereka mengembangkan teknik hanabi sehingga menghasilkan berbagai variasi ledakan dan warna. Karena itu, hanabi diberi nama seperti bunga sesuai dengan bentuk ledakannya di udara, misalnya krisan, lotus, peony, dll. Perkembangan hanabi ini membuat tiap daerah memiliki ciri khas festival hanabi-nya sendiri-sendiri.
Kini Ryogoku Hanabi Takai terkenal dengan nama Sumidagawa Hanabi Taikai yaitu festival hanabi terbesar di Tokyo dimana sekitar 20.000 kembang api diluncurkan setiap tahunnya di dua tempat sepanjang sungai, yaitu di antara jembatan Sakura-Kototoi dan di antara jembatan Komagata-Umaya. Festival ini adalah pertunjukkan kompetisi antara 10 produsen hanabi -7mdari perusahaan lokal dan 3 dari perusahaan pengalaman dari wilayah lain- yang tidak pernah gagal membuat para penonton terpesona. Festival ini dikenal sangat luas hingga menyedot sekitar 900.000 penonton per tahun.
Banyak dari mereka menggunakan yukata dan happi (baju luaran untuk festival) mengingatkan pada situasi ketika zaman
Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, hanabi taikai pun dikemas dalam format yang lebih modern.
0 komentar:
Posting Komentar